Serba-Serbi Madinah

1.        Sholat Sunah di Raudhah

Raudhah adalah tempat antara makan Nabi Muhammad dan Mimbar yang biasa dipakai Rasulullah untuk berkhotbah. Raudhah juga dikenal sebagai taman surga. Bagi laki-laki Raudhah ini dibuka setiap sholat wajib, sehingga siapapun boleh sholat wajib dan sunah di Raudhah. Berbeda dengan wanita, kami harus bergantian memasuki Raudhah karena hanya waktu-waktu tertentu saja yang dibolehkan. Pagi hari pukul 09.00 s.d. 11.00 WSA, siang hari pukul 13.00 s.d. 15.00 WSA dan malam hari pukul 21.00 s.d. 23.00 WSA. Bagi wanita kami harus mengantri berdasarkan kelompok ras. Kelompok Arab-Turki, kelompok Pakistan-Bangladesh-India, kelompok Afrika dan yang terakhir kelompok Melayu. Ini dibuat demi keselamatan masing-masing karena postur tubuh yang berbeda dan sangat berdesak-desakan.

Tanda ketika memasuki Raudhah adalah adanya karpet berwarna hijau, jadi kalau karpet masih berwarna merah itu belum masuk area Raudhah. Sholat disini menurut saya perjuangannya lebih susah dibanding sholat di Hijr Ismail, mungkin karena bersaing dengan sesama wanita, yah tahu sendiri kan egonya wanita hehee…

Ada space sedikit saja saya manfaatkan untuk sholat sunah, berdoalah saat sujud, karena jika kita berlama-lama disini sudah jelas akan diusir oleh Aska-askar bercadar.

Karpet warna hijau

2.      Mengingat nomor gate

Seperti halnya di Masjidil Haram, di Masjid Nabawi pun kita harus mengingat nomor gate yang kita masuki. Bedanya nomor gate di Nabawi ada pada pintu gerbang masjid, sedangkan di Masjidil Haram nomor gate ada pada pintu masuk masjid.

3.      Tidak semua air zam-zam

Di masjid Nabawi juga disediakan air zam-zam, namun air zam-zam ini hanya terdapat di dalam masjid yang di tempatkan pada galon-galon. jika terdapat kran-kran yang ada di pelataran masjid, maka itu bukan air zam-zam, itu hanya air biasa.

4.      Membeli kurma kualitas baik

Banyak yang menyarankan saya agar membeli kurma di Madinah karena kualitas kurma disini paling bagus dari pada di daerah lain. Tak jauh dari Nabawi juga terdapat Pasar Kurma. Namun yang enggan untuk membeli kurma di pasar, di pusat perbelanjaan Bin Dawood juga banyak yang menjual kurma. Harga disini relatif normal. Jangan pernah membeli kurma atau oleh-oleh lainnya di perkebunan kurma karena jauuuuuhhh lebih mahal. Harga kurma Ajwa yang ada di sekitaran Nabawi berkisar antara 40-100 real, sedangkan harga kurma Ajwa di perkebunan kurma berkisar antara 70-125 real.

5.      Pedagang fasih berbahasa Indonesia

Sama seperti halnya tanah abang, disini pedagang juga saling tawar menawar dengan pembeli. Tak usah khawatir karena mereka fasih berbahasa Indonesia, mungkin karena orang Indonesia adalah pembeli yang potensial karena suka belanja hehee,,, selain itu juga jumlah jamaah terbanyak yang datang tiap harinya.

6.      Udara lebih sejuk

Udara di Madinah memang lebih sejuk dari pada di Makkah. Setidaknya disini saya merasakan hembusan angin.

7.       Jangan makan sambil berdiri

Ini pengalaman salah satu teman saya yang makan es krim sambil jalan. Es krim nya diambil orang dan langsung dibuang ke tempat sampah hihiii,,

Baca Juga:

1.        Waiting for the Call

2.      Bagaimana Memilih Travel Agen untuk Umroh

3.      Biaya Tambahan yangDikeluarkan untuk Umroh

4.      Terbang Bersama Royal Brunei

5.      Umroh Part 1

6.      Umroh Part 2

7.       City Tour Makkah

8.      City Tour Madinah

9.      Serba-serbi Makkah