19 April 2016 - Perjalanan menuju Jeddah transit Bandar Seri
Begawan
#Perjalanan
Jakarta-Brunei
Dengan
disambut “Assalamualaikum” oleh pramugara dan pramugari yang menyambut kami di
pintu pesawat, kami memasuki pesawat dengan mengucap bismillah. Sebelum take
off kami dibimbing melalui layar kecil dan pengeras suara untuk berdoa bersama
sebelum melakukan perjalanan jauh. Doa safar (pre-flight prayer). Sungguh
perjalanan yang menenangkan dan pasrah bila terjadi sesuatu karena sebelum take
off kami berdoa bersama. Kemudian pesawat kami take off pada pukul 04.45 WIB.
Selama
perjalanan kami dilayani dengan ramah. Mereka menggunakan bahasa melayu
sehingga tak perlu khawatir jika kita membutuhkan sesuatu atau bantuan, karena
para pramugara dan pramugari disini bisa dan paham sekali dengan bahasa
Indonesia. Menu makanan yang disediakan pun masih satu menu dengan selera lidah
orang Indonesia. Bagi saya ini sangat rekomended apalagi bila lebih banyak
penumpang orang tua. Tak khawatir rasanya.
Landing di
Brunei 08.00 waktu setempat
Kami harus
menunggu kurang lebih 3 jam untuk melanjutkan perjalanan menuju Jeddah. Selama
3 jam kami menikmati suasana Bandara Internasional Brunei yang menurut saya
sangat sepi. Di Bandara ini hanya terlihat satu airlines saja, Royal Brunei.
Disini pun sepi penumpang, hanya orang-orang yang hendak umroh saja yang
meramaikan, ada penumpang lain namun tak banyak. Atau mungkin karena Brunei
adalah Negara kecil yang jarang atau bahkan tak ada penerbangan domestik. Disini
disediakan wifi gratis, ada yang menyediakan wifi gratis selama satu jam ada
pula yang unlimited, tergantung gate dimana kita berada. Ada pula toko
oleh-oleh kecil disini, jaul souvenir brunei dari pernak-pernik hingga coklat.
Pukul 11.00
waktu brunei pesawat kami lepas landas menuju Jeddah dengan menggunakan pesawat
yang lebih besar dan lebih nyaman. Sekitar 10 jam kami melakukan perjalanan
menuju Jeddah dan Alhamdulillah kami sampai denga selamat di Bandara King Abdul
Azis sekitar pukul 16.30 WSA. Dengan kembali disambut oleh awak pesawat mereka
mengucapkan salam perpisahan “Assalamualaikum, terima kasih, selamat umroh”.
Lagi-lagi saya merasa tenang menggunakan airlines ini.
Pre-Flight Prayer |
Pelangi di atas negeri Borneo |
Tak lama tiba
di Bandara King Abdul Azis kami mulai mengantri di Imigrasi. Lelah selama
perjalanan 10 jam kami disambut oleh para petugas Imigrasi yang tak begitu
ramah. Memang sebelumnya saya sudah diwanti-wanti kalo harus ekstra sabar untuk
mengantri imigrasi di Jeddah karena tipikal orang arab yang tak seramah orang
Indonesia. Kadang ditinggal ngobrol begitu saja, kadang dicuekin, atau paspor
kita dibanting begitu saja ketika mereka mengembalikan kepada imigran, disini
kesabaran mulai diuji.
Imigration Control Jeddah |
King Abdul Azis International Airport |
Setelah
antrian panjang imigrasi selesai, kami mencari tempat sholat untuk sholat sunah
2 rakaat. Kemudian kami menuju bus untuk melanjutkan perjalanan ke Mekkah
kurang lebih selama 2 jam. Di dalam bus kami diberi pengarahan dalam
menjalankan ibadah umroh, kami juga dibimbing untuk mengucapkan niat umroh.
Alhamdulillah pukul 18.30 WSA kami sudah tiba di hotel.
Dan
selanjutnya kami akan melakukan serangkaian ibadah umroh.. cerita umroh,,
Baca
Juga:
4. Umroh Part 1
5. Umroh Part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar