Senin, 02 Mei 2016

Umroh Part 1



Mungkin ini adalah salah satu episode terindah selama hidup. Mengunjungi kota yang di dalamnya banyak doa dan harapan para muslim dari berbagai penjuru dunia. Bukan bermaksud riya ataupun pamer, ini hanya sekedar cerita yang barangkali bisa menambah motivasi bagi yang masih ragu-ragu.
Alhamdulillah Alloh telah mengabulkan keinginan saya. Kala itu cita-cita untuk mengunjungi luar negeri pertama kali di kota Makkah, saya tidak berkeinginan berkeliling dunia sebelum saya berkunjung ke Makkah. Alloh memang tahu yang terbaik untuk umat-Nya. Terkadang saya terlalu banyak mengeluh akan dunia yang saya hadapi, mengeluh kenapa terdampar di ibukota? Padahal seharusnya saya lebih banyak bersyukur, karena di kota ini saya bisa memilih berbagai pilihan travel umroh, apapun serba ada, mau ke bandara juga dekat. Mungkin salah satu alasan yang menyumbang beberapa persen keinginan untuk berangkat ke tanah suci juga karena saya mengalami kejenuhan di kota ini. Bersyukur ketika saya menghadapi kejenuhan sehingga hati saya terpanggil untuk menyapa rumah Alloh. Berpikir ulang apa sebenarnya tujuan hidupku? Apa yang aku cari? Sudah seberapa banyaknya rejeki yang saya dapat yang dikeluarkan untuk Alloh? Kapan diri ini harus memiliki titik balik agar hati lebih damai? Hidup memang harus sawang-sinawang bukan? Mungkin ini saatnya.. Bismillah saya nekat mendaftar Umroh dengan mengajak salah satu teman saya yang juga sangat berkeinginan untuk memenuhi panggilan-Nya.
Apa yang telah kita rencanakan dan perkirakan tak selamanya mendapat izin dari Alloh. Barangkali inilah saatnya saya melatih kesabaran karena belum mendapat izin dari Alloh. Keberangkatan umroh yang dijadwalkan pada tanggal 5 April 2016 ternyata harus diundur. Tanggal 4 April saya masih belum ambil cuti, saya masih ngantor dengan pikiran yang sudah tak bisa diajak konsentrasi untuk bekerja. Yah gimana lagi nanti malam mau berangkat. Rasa antara senang dan juga deg-degan. Naaahh tapi lebih deg-degan dan malah makin campuraduk ketika biro travel tiba-tiba menelpon saya pukul 16.00 WIB. Waah hati ga enak nih, pertama-tama yang diucapkan “Mohon Maaf”. Deg seketika pikiran negatif muncul.. Ternyata keberangkatan malam ini diundur.. (Tuh kan dugaan saya benar..oowwhhh mikirnya udah macem-macem, ini travel penipukah? Ya Alloh apa saya salah pilih travel kah?). Kepala rasanya langsung pusing ga karuan, snut-snut gitu deh dan ga ngerti harus berbuat apa. Untungnya salah satu teman langsung menenangkan saya.
Keberangkatan yang dijadwalkan tanggal 5 April 2016 ini terpaksa harus diundur karena terjadi Force Majeur di Kedubes Saudi Arabia di Indonesia. Mereka kehabisan stiker visa, sehingga untuk keberangkatan dari tanggal 4-7 April tidak bisa diberangkatkan. Sejumlah hampir 6500 jamaah gagal diberangkatkan. Sumber berita:

Terpaksa travel membuat reschedule untuk hotel dan pesawat. Mereka mengusahakan untuk mendapat reschedule pesawat untuk tanggal 9 April 2016, tapi lagi-lagi saya harus bersabar karena seat untuk tanggal tersebut not available. Lalu kabar kepastian keberangkatan baru saya dapat beberapa hari kemudian, insyaAlloh tanggal 19 April 2016. Oke saya harus bersabar dan tetap menjaga pikiran positif.
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba, setelah melakukan perjalan panjang yang cukup melelahkan, kami pun tiba di hotel Mira Ajyad. Sekitar waktu Sholat Isya kami disambut dengan pemandangan seperti ini, Allohuakbar orang-orang menyempatkan sholat tepat persis di depan hotel kami. Suasana ini bikin saya merinding, saat mereka tak keburu untuk ke Masjidil Haram mereka menyempatkan untuk ikut sholat berjamaah meskipun di trotoar. Karna memang speaker imam terdengar sangat jelas di luar masjid. MasyaAlloh..



Setelah tiba di hotel, kami beristirahat sejenak, makan malam, mandi, bersih-bersih untuk selanjutnya kami akan langsung melaksanakan umroh yang pertama. Badan memang sangat lelah tapi tidak sebanding dengan apa yang akan kami lakukan, tak sabar rasanya melihat kabah sedekat-dekatnya.
Pukul 22.00 WSA kami berangkat ke Masjidil Haram. Kami melakukan sholat berjamaah sendiri di pelataran masjid. Dibimbing oleh Muthowif kami mulai memasuki area thawaf, namun sayang sekali para Askar melarang kami masuk, pintu-pintu menuju thawaf ditutup sementara karena ada sedikit pebaikan kecil di area kabah. Kami pun harus bersabar. Menunggu sekitar 45 menit akhirnya kami diizinkan masuk.

Menunggu pintu thawaf dibuka

Kami mulai membentuk barisan untuk memulai thawaf. Alhamdulillah saya takjub melihat kabah ada disamping kiri saya. Kami melakukan 7 putaran thawaf, namun di putaran ke 4, saya beserta teman saya, dua ibu-ibu dan satu bapak-bapak terpisah dari rombongan. Sudah tak terlihat lagi rombongan beserta muthowif, padahal saya tidak menghitung sudah berapa kali kami berputar, untung saja ada bapak-bapak yang mengingat berapa kali kami sudah berputar, juga kebetulan beliau sudah pernah haji, jadi kami tak khawatir lagi. Setelah kami menyelesaikan 7 kali putaran kami pun menepi untuk kemudian sholat sunah dua rokaat, menghadap makam Ibrahim. Setelahnya kami pun melanjutkan rangkaian berikutnya. Sai. Menuju Sai kami bertemu salah satu peserta lagi yang ternyata juga terpisah. Setelah 7 kali belari-lari kecil dari Shafa ke Marwah kami melakukan Tahalul. Alhamdulillah serangkaian ibadah umroh selesai meskipun kami terpisah dari muthowif, kami melakukan sendiri dengan modal buku panduan doa.
Kami pun memutuskan untuk kembali ke hotel. Masalah muncul ketika tak ada satupun dari kami yang mengingat nomor pintu gate. Kami terus berputar-putar mencari gate. Beberapa Askar yang kami tanyai ada yang mengenal hotel kami ada pula yang tidak tahu sama sekali. Putar-putar di dalam masjid sambil mengingat nomor gate. Akhirnya ketemu juga gate nomor 84, gate terdekat dengan jalan menuju hotel kami.
Istirahat sebentar di hotel. Pukul 03.30 WSA kami kembali ke Masjidil Haram untuk qiyamul lail dan sholat subuh.
Kembali ke hotel untuk sarapan dan kembali ke kamar untuk beristrahat sambil menunggu waktu Dhuhur tiba.



Kami juga berencana untuk melakukan Umroh kedua yang diambil dari Miqat Masjid Tan’im, yang berada 6 km dari Makkah.


Baca Juga:

1.        Waiting for the Call

5.      Umroh Part 2
6.      City Tour Makkah
7.       City Tour Madinah
8.      Serba-serbi Makkah
9.      Serba-serbi Madinah
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar