Mungkin ini
adalah salah satu episode terindah selama hidup. Mengunjungi kota yang di
dalamnya banyak doa dan harapan para muslim dari berbagai penjuru dunia. Bukan
bermaksud riya ataupun pamer, ini hanya sekedar cerita yang barangkali bisa
menambah motivasi bagi yang masih ragu-ragu.
Alhamdulillah
Alloh telah mengabulkan keinginan saya. Kala itu cita-cita untuk mengunjungi
luar negeri pertama kali di kota Makkah, saya tidak berkeinginan berkeliling
dunia sebelum saya berkunjung ke Makkah. Alloh memang tahu yang terbaik untuk
umat-Nya. Terkadang saya terlalu banyak mengeluh akan dunia yang saya hadapi,
mengeluh kenapa terdampar di ibukota? Padahal seharusnya saya lebih banyak
bersyukur, karena di kota ini saya bisa memilih berbagai pilihan travel umroh,
apapun serba ada, mau ke bandara juga dekat. Mungkin salah satu alasan yang
menyumbang beberapa persen keinginan untuk berangkat ke tanah suci juga karena
saya mengalami kejenuhan di kota ini. Bersyukur ketika saya menghadapi
kejenuhan sehingga hati saya terpanggil untuk menyapa rumah Alloh. Berpikir
ulang apa sebenarnya tujuan hidupku? Apa yang aku cari? Sudah seberapa
banyaknya rejeki yang saya dapat yang dikeluarkan untuk Alloh? Kapan diri ini
harus memiliki titik balik agar hati lebih damai? Hidup memang harus sawang-sinawang bukan? Mungkin ini
saatnya.. Bismillah saya nekat
mendaftar Umroh dengan mengajak salah satu teman saya yang juga sangat
berkeinginan untuk memenuhi panggilan-Nya.
Apa yang
telah kita rencanakan dan perkirakan tak selamanya mendapat izin dari Alloh.
Barangkali inilah saatnya saya melatih kesabaran karena belum mendapat izin
dari Alloh. Keberangkatan umroh yang dijadwalkan pada tanggal 5 April 2016
ternyata harus diundur. Tanggal 4 April saya masih belum ambil cuti, saya masih
ngantor dengan pikiran yang sudah tak bisa diajak konsentrasi untuk bekerja.
Yah gimana lagi nanti malam mau berangkat. Rasa antara senang dan juga
deg-degan. Naaahh tapi lebih deg-degan dan malah makin campuraduk ketika biro
travel tiba-tiba menelpon saya pukul 16.00 WIB. Waah hati ga enak nih,
pertama-tama yang diucapkan “Mohon Maaf”. Deg seketika pikiran negatif muncul..
Ternyata keberangkatan malam ini diundur.. (Tuh kan dugaan saya benar..oowwhhh
mikirnya udah macem-macem, ini travel penipukah? Ya Alloh apa saya salah pilih
travel kah?). Kepala rasanya langsung pusing ga karuan, snut-snut gitu deh dan
ga ngerti harus berbuat apa. Untungnya salah satu teman langsung menenangkan
saya.
Keberangkatan
yang dijadwalkan tanggal 5 April 2016 ini terpaksa harus diundur karena terjadi
Force Majeur di Kedubes Saudi Arabia
di Indonesia. Mereka kehabisan stiker visa, sehingga untuk keberangkatan dari
tanggal 4-7 April tidak bisa diberangkatkan. Sejumlah hampir 6500 jamaah gagal
diberangkatkan. Sumber berita:
Terpaksa
travel membuat reschedule untuk hotel dan pesawat. Mereka mengusahakan untuk
mendapat reschedule pesawat untuk tanggal 9 April 2016, tapi lagi-lagi saya
harus bersabar karena seat untuk tanggal tersebut not available. Lalu kabar
kepastian keberangkatan baru saya dapat beberapa hari kemudian, insyaAlloh
tanggal 19 April 2016. Oke saya harus bersabar dan tetap menjaga pikiran
positif.
Akhirnya
hari yang ditunggu-tunggu tiba, setelah melakukan perjalan panjang yang cukup
melelahkan, kami pun tiba di hotel Mira Ajyad. Sekitar waktu Sholat Isya kami
disambut dengan pemandangan seperti ini, Allohuakbar orang-orang menyempatkan
sholat tepat persis di depan hotel kami. Suasana ini bikin saya merinding, saat
mereka tak keburu untuk ke Masjidil Haram mereka menyempatkan untuk ikut sholat
berjamaah meskipun di trotoar. Karna memang speaker imam terdengar sangat jelas
di luar masjid. MasyaAlloh..
Setelah tiba
di hotel, kami beristirahat sejenak, makan malam, mandi, bersih-bersih untuk
selanjutnya kami akan langsung melaksanakan umroh yang pertama. Badan memang
sangat lelah tapi tidak sebanding dengan apa yang akan kami lakukan, tak sabar
rasanya melihat kabah sedekat-dekatnya.
Pukul 22.00
WSA kami berangkat ke Masjidil Haram. Kami melakukan sholat berjamaah sendiri
di pelataran masjid. Dibimbing oleh Muthowif kami mulai memasuki area thawaf,
namun sayang sekali para Askar melarang kami masuk, pintu-pintu menuju thawaf
ditutup sementara karena ada sedikit pebaikan kecil di area kabah. Kami pun
harus bersabar. Menunggu sekitar 45 menit akhirnya kami diizinkan masuk.
Menunggu pintu thawaf dibuka |
Kami mulai
membentuk barisan untuk memulai thawaf. Alhamdulillah saya takjub melihat kabah
ada disamping kiri saya. Kami melakukan 7 putaran thawaf, namun di putaran ke
4, saya beserta teman saya, dua ibu-ibu dan satu bapak-bapak terpisah dari
rombongan. Sudah tak terlihat lagi rombongan beserta muthowif, padahal saya
tidak menghitung sudah berapa kali kami berputar, untung saja ada bapak-bapak
yang mengingat berapa kali kami sudah berputar, juga kebetulan beliau sudah
pernah haji, jadi kami tak khawatir lagi. Setelah kami menyelesaikan 7 kali
putaran kami pun menepi untuk kemudian sholat sunah dua rokaat, menghadap makam
Ibrahim. Setelahnya kami pun melanjutkan rangkaian berikutnya. Sai. Menuju Sai
kami bertemu salah satu peserta lagi yang ternyata juga terpisah. Setelah 7
kali belari-lari kecil dari Shafa ke Marwah kami melakukan Tahalul.
Alhamdulillah serangkaian ibadah umroh selesai meskipun kami terpisah dari
muthowif, kami melakukan sendiri dengan modal buku panduan doa.
Kami pun
memutuskan untuk kembali ke hotel. Masalah muncul ketika tak ada satupun dari
kami yang mengingat nomor pintu gate. Kami terus berputar-putar mencari gate.
Beberapa Askar yang kami tanyai ada yang mengenal hotel kami ada pula yang
tidak tahu sama sekali. Putar-putar di dalam masjid sambil mengingat nomor
gate. Akhirnya ketemu juga gate nomor 84, gate terdekat dengan jalan menuju
hotel kami.
Istirahat sebentar
di hotel. Pukul 03.30 WSA kami kembali ke Masjidil Haram untuk qiyamul lail dan
sholat subuh.
Kembali ke
hotel untuk sarapan dan kembali ke kamar untuk beristrahat sambil menunggu
waktu Dhuhur tiba.
Kami juga
berencana untuk melakukan Umroh kedua yang diambil dari Miqat Masjid Tan’im, yang berada 6 km dari Makkah.
Baca
Juga:
5. Umroh Part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar